Indonesia Siap jadi Kandang Palestina Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Erick Tohir Nyatakan Indonesia Siap jadi Kandang Palestina
Kantorbolanews – Sebagai bentuk solidaritas Indonesia kepada rakyat palestina , ketua umum PSSI , Erick Thohir menawarkan stadion Gelora Bung Karno untuk dipakai oleh timnas Palestina yang akan bertanding melawan Australia pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 . Tawaran dari PSSI untuk dijadikan kandang untuk teamnas Palestina tidak lepas dari kondisi konflik yang masih terus bekecamuk di negara tersebut .
“Kami menawarkan Indonesia sebagai kandang bagi Palestina saat mereka memainkan laga kandang kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia bulan ini. Kandang kami kandang Palestina juga,” kata Erick, dikutip dari situs resmi PSSI. Palestina dijadwalkan menjamu Australia pada laga Babak Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (21/11/2023). Timnas Palestina sendiri pernah bermain di Indonesia kala menghadapi Garuda di Surabaya pada laga persahabatan, 14 Juni 2023.
Ketika itu, laga di Stadion Gelora Bung Tomo tersebut berakhir 0-0. “Kami dengan rendah hati menawarkan tim Palestina untuk bertanding melawan Australia pada tanggal 21 November di Indonesia untuk Penyusihan Kualifikasi Bersama Putaran 2,” tulis Sekjen PSSI melalui pesan elektronik kepada Wakil Federasi Sepakbola Palestina, Susan Shalabi.
“Bapak Erick Thohir, Presiden Federasi, akan memfasilitasi tim Palestina dibidang akomodasi, transportasi darat dan juga stadion untuk pertandingan tersebut dengan biaya sendiri.” Susan mengapresiasi belasungkawa yang diberikan PSSI.
Menurutnya itu sangat berarti bagi rakyat Palestina selama menghadapi masa-masa sulit. Ia mengaku terharu dengan tawaran dan kemurahan hati PSSI atas kesediaan untuk menjadi tuan rumah pertandingan antara Palestina dan Australia.
Tidak Ada Sanski Kibarkan Bendera Palestina
Selain menyampaikan Indonesia Siap jadi Kandang Palestina , Erick juga mengomentari isu yang berkembang bahwa Komite Disiplin menjatuhkan sanksi pada Persiraja akibat berkibarnya bendera Palestina. Menurut Erick hal itu adalah sebuah disinformasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Sebab, kata Erick, yang menjadi sorotan dalam kasus itu bukanlah bendera Palestina melainkan soal suporter melakukan invasi pitch. Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan invasi lapangan yang hal itu tidak diperkenankan.
Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan setelah peristiwa Kanjuruhan, kata Erick. Senada dengan Erick, Ketua Komite Hukum PSSI Ahmad Riyadh menegaskan, pengibaran bendera Palestina bukanlah hal yang dilarang. Oleh karena itu PSSI tidak memberi sanksi melainkan aspirasi.